Tulang Bawang – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) LSM Trinusa Kabupaten Tulang Bawang, Eliyantoni, meluapkan kekesalannya terhadap sejumlah oknum pekerja proyek yang diduga mengambil besi dari Jembatan Cakat. Insiden ini terjadi pada Kamis, 26 September 2024, sekitar pukul 17.00 WIB. Dugaan tersebut muncul setelah tim LSM Trinusa menemukan pekerja yang tidak menggunakan atribut kelengkapan keamanan, serta aktivitas mencurigakan di lokasi proyek.
Menurut Eliyantoni, para pekerja tersebut terlihat memotong besi penyangga beton jembatan menggunakan alat pengelasan. “Kami melihat ada pekerja yang mengangkut besi dengan cara mengelasnya dari jembatan. Hal ini tentu menimbulkan kecurigaan,” ungkapnya.
Tim LSM Trinusa yang singgah di lokasi proyek mengaku mendapati dua konsultan pengawas di lapangan. Kedua konsultan tersebut berasal dari PT PIB dan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Lampung. Pada saat itu, konsultan pengawas sedang melakukan pengecekan terhadap kondisi jembatan. Meski demikian, menurut Eliyantoni, aktivitas yang dilakukan oleh para pekerja sangat mencurigakan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami curiga, karena ada beberapa pekerja yang terlihat memotong besi dari jembatan. Keesokan harinya, setelah kami melakukan pemeriksaan ulang, ternyata benar, besi penyangga beton yang memanjang dari ujung ke ujung Jembatan Cakat hilang,” tegasnya.
Eliyantoni menyampaikan, pihaknya sangat khawatir dengan kondisi jembatan yang menjadi salah satu infrastruktur vital di wilayah tersebut. Hilangnya besi penyangga beton dari Jembatan Cakat dikhawatirkan dapat mengganggu struktur jembatan dan membahayakan keselamatan pengguna jalan. Karena itu, ia menegaskan akan segera melaporkan kejadian ini kepada aparat penegak hukum (APH) dalam waktu dekat.
“Kami tidak ingin hal ini berlarut-larut. Ini menyangkut keselamatan banyak orang. Jembatan Cakat adalah infrastruktur yang sangat penting bagi masyarakat, dan tindakan yang dilakukan oleh oknum-oknum ini bisa berdampak fatal,” ujarnya dengan nada geram.
Lebih lanjut, Eliyantoni juga menduga bahwa oknum-oknum pekerja tersebut tidak memiliki kejelasan identitas dan asal-usul. Hal ini menambah kecurigaan dan ketidakpercayaan terhadap mereka.
“Ketika kami bertanya, para pekerja tidak bisa dengan jelas menyebutkan dari mana mereka berasal. Ini semakin memperkuat dugaan bahwa ada sesuatu yang tidak beres,” tambahnya.
Ia berharap, dengan melaporkan hal ini kepada pihak yang berwenang, penyelidikan mendalam dapat segera dilakukan, sehingga tindakan serupa tidak terulang kembali. Selain itu, Eliyantoni menekankan pentingnya penegakan aturan di lokasi proyek, termasuk penggunaan atribut keselamatan kerja oleh para pekerja.
“Kami akan pastikan bahwa kasus ini segera dilaporkan. Jangan sampai ada hal-hal yang membahayakan masyarakat hanya karena kelalaian atau kecurangan,” pungkas Eliyantoni.
Kejadian ini menjadi perhatian serius mengingat pentingnya Jembatan Cakat sebagai jalur penghubung antar wilayah di Tulang Bawang. Masyarakat pun diharapkan turut waspada dan melaporkan setiap hal mencurigakan yang terjadi di sekitar mereka demi keamanan bersama.
Tinggalkan Balasan