Zonaharian.net | METRO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro menggelar Rapat Paripurna terkait Pandangan Umum Fraksi-Fraksi terhadap Penyampaian Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Metro Tahun 2025–2029, Selasa (8/7/2025).
Rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Metro, Ria Hartini, S.Sos., M.M., dihadiri oleh Wali Kota Metro, H. Bambang Iman Santoso, jajaran Forkopimda, dan seluruh anggota dewan. Paripurna tersebut menjadi momentum penting bagi DPRD untuk menyampaikan pandangan strategis fraksi-fraksi terhadap arah pembangunan lima tahun ke depan di Bumi Sai Wawai.
Empat fraksi, yakni PKS, Demokrat, PKB, dan Golkar, menyampaikan pandangan umum secara bersama-sama yang diwakili oleh Roma Doni Yunanto, S.Pt. Dalam penyampaiannya, DPRD menyoroti konsep Smart City yang dinilai belum sepenuhnya terintegrasi dengan Gerakan 100 Smart City maupun Masterplan Kota Cerdas.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Konsep Smart City yang diusung pemerintah harus melibatkan masyarakat secara luas agar tidak menimbulkan kesenjangan digital, terutama bagi warga yang belum melek teknologi,” tegas Roma Doni di hadapan forum paripurna.
Sementara itu, Fraksi PDI Perjuangan melalui juru bicaranya Ancilla Hernani, S.E., S.Psi., M.P., menyoroti pentingnya sektor kesehatan menjadi prioritas utama dalam RPJMD. DPRD menekankan agar Pemerintah Kota Metro memiliki program konkret untuk menekan angka stunting dan memperluas akses pelayanan kesehatan dari tingkat Puskesmas hingga Posyandu.
“Metro harus menuju zero stunting dengan memperkuat layanan kesehatan dasar. Selain itu, sudah selayaknya Metro memiliki Rumah Sakit Tipe A untuk memastikan layanan medis yang paripurna bagi seluruh warga,” ujar Ancilla.
Dalam kesempatan yang sama, DPRD juga mengingatkan pemerintah mengenai pentingnya peningkatan infrastruktur jalan di seluruh wilayah kota. Ancilla menambahkan, Kota Metro di masa lalu pernah dikenal sebagai “Kota Bebas Jalan Rusak dan Jalan Tanah”, dan predikat tersebut perlu dikembalikan melalui perencanaan strategis, termasuk pembangunan jalan lingkar dalam kota yang dapat dilalui kendaraan bertonase besar.
Adapun Fraksi Gerakan Nasdem Raya melalui Efril Hadi, M.Kes., menyoroti rencana revitalisasi kawasan pertokoan (Shopping Center) yang dinilai sudah kumuh dan memerlukan penataan kembali agar menjadi pusat ekonomi perkotaan yang modern dan berdaya saing.

Ketua DPRD Kota Metro, Ria Hartini, dalam penutupan rapat menyampaikan apresiasinya terhadap seluruh pandangan fraksi yang konstruktif dan berorientasi pada kemajuan daerah. Ia menegaskan bahwa DPRD berkomitmen mendukung pembangunan yang berkeadilan dan berpihak pada kepentingan masyarakat.
“DPRD akan terus mengawal arah kebijakan pembangunan agar tetap sejalan dengan visi misi daerah dan kebutuhan nyata warga Metro. Sinergi dengan pihak eksekutif akan menjadi kunci dalam mewujudkan RPJMD yang berpihak kepada rakyat,” ujar Ria Hartini.
Melalui rapat paripurna ini, DPRD Kota Metro menegaskan perannya sebagai lembaga representatif rakyat yang tidak hanya mengawasi, tetapi juga memberikan arah strategis demi terwujudnya pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan sosial di Kota Metro. (Adv)















