ZonaHarian| METRO – Merasa namanya dicemarkan lewat pemberitaan palsu, Kepala BKPSDM Kota Metro, Welly Adiwantra, akhirnya ambil langkah tegas. Ia resmi melaporkan dugaan pencemaran nama baik ke Polres Metro, Kamis (5/6/2025), usai dirinya dituduh terlibat dalam pemalsuan Surat Keputusan (SK) dan rekrutmen honorer ilegal di lingkungan Pemkot Metro.
Pemberitaan tersebut dinilai Welly sebagai bentuk hoaks yang mencemarkan nama baiknya secara pribadi maupun institusional. Ia menyebut informasi itu tidak berdasar dan bisa menyesatkan masyarakat.
“Saya sangat dirugikan oleh tuduhan ini. Berita yang menyebutkan saya terlibat dalam pemalsuan dokumen itu tidak benar. Langkah hukum ini saya ambil untuk menjaga nama baik dan menghentikan penyebaran informasi palsu,” tegas Welly usai melapor ke polisi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam keterangannya, Welly menyebut sudah menjalin koordinasi intensif dengan aparat penegak hukum guna memastikan kasus ini ditindaklanjuti secara menyeluruh. Ia berharap pelaku penyebar hoaks bisa segera diidentifikasi dan diproses sesuai hukum.
Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih kritis dalam menerima dan menyebarkan informasi, terutama di era digital yang rawan manipulasi berita.
“Saya serahkan semuanya ke pihak berwenang. Saya imbau masyarakat agar tidak gampang percaya berita yang tidak jelas sumbernya, apalagi yang viral di media sosial tanpa verifikasi,” imbuhnya.
Tak hanya membantah tuduhan, Welly juga mengingatkan masyarakat agar tidak tergiur tawaran-tawaran mencurigakan terkait SK pegawai atau rekrutmen honorer yang mencatut nama dirinya ataupun BKPSDM Metro.
“Kalau ada yang mengatasnamakan saya atau BKPSDM dan menawarkan SK atau rekrutmen honorer, tolong diabaikan. Itu jelas penipuan. Kami saat ini sedang fokus menyelesaikan tahapan pengangkatan tenaga kontrak menjadi P3K,” tegasnya.
Langkah hukum yang ditempuh Welly dinilai sebagai sinyal kuat bahwa pejabat publik tidak bisa tinggal diam saat menjadi korban hoaks. Ia berharap kasus ini bisa menjadi pelajaran penting agar masyarakat semakin bijak dalam menyikapi informasi dan tidak mudah termakan provokasi.
(Jangi)